September lalu Google mulai memamerkan tablet Android teranyarnya, yaitu Pixel C, yang kemudian mulai dijual pada awal bulan Desember ini. Ternyata tablet 10 inch tersebut awalnya tak akan dijadikan sebuah perangkat Android. Kok bisa?
Sebenarnya hal ini sudah terlihat dari nama perangkat tersebut, yaitu Pixel C, yang tak sejalan dengan perangkat-perangkat Android lain yang dibuat oleh Google. Biasanya Google menamai perangkat Androidnya dengan nama Nexus.
Berdasarkan laporan dari Ars Technica , Pixel C sejatinya adalah tablet konvertibel yang dibuat untuk menjalankan Chrome OS, namun Google mengubahnya di saat-saat terakhir sebelum diluncurkan.
Banyak hal yang mendukung spekulasi ini. Salah satunya adalah, hardware yang digunakan di Pixel C tak lazim digunakan di perangkat Android, bahkan bisa dibilang tak cocok. Lalu tablet ini dibuat untuk mendukung produktivitas, namun Android hingga saat ini belum mempunyai fitur-fitur yang mendukung produktivitas, terlebih dari segi aplikasi.
Bahkan, pada tahun 2014 lalu ada sebuah motherboard dengan kode nama 'Ryu' yang tersimpan di opensource repository milik Chrome OS. Spesifikasi yang digunakan di Ryu terlihat mempunyai banyak kemiripan dengan spek Pixel C.
Ada juga yang menyebut kalau sebenarnya Android adalah pilihan OS ke-3 untuk Pixel C. Yang pertama adalah Chrome OS dan yang ke-2 adalah OS hybrid gabungan Chrome dan Android.
Dilarang berkomentar kotor,promo link selain link blog
EmoticonEmoticon