Indonesia patut bangga dengan putra-putri bangsa yang mampu membuat perangkat teknologi komunikasi anti sadap. PT Hariff Daya Tunggal Engenering selaku pengembang alat tersebut berjanji tidak bakal menjualnya ke pihak asing.
Perusahaan tersebut bermarkas di kota Bandung, Jawa Barat. PT Hariff berdiri sejak 1982 yang para pendirinya memiliki rekam jejak panjang di bidang industri telekomunikasi dan militer.Kini PT Hariff mengembangkan jaringan telekomunikasi khusus bernama Jaringan Aman Mandiri (JAM). Jaringan telekomunikasi antisadap ini diklaim bisa menjaga kerahasiaan data dan informasi.
"JAM ialah jaringan yang berbasis protokol dan enkripsi khusus yang dinamis dengan pengamanan hardware dan software. Jaringan anti sadap ini bisa untuk audio, video dan data. Jadi telepon genggam, kamera dan kegiatan video conference tidak bisa disadap.
Produk yang dikembangkan PT Hariff tidak kalah dengan buatan luar negeri. Budi berharap, melalui pemanfaatan JAM akan terwujud sistem keamanan informasi yang mandiri dalam penyelenggaraan pengamanan informasi rahasia negara. Menurutnya, JAM berdampak positif terhadap berbagai aspek seperti politik, kemanan, sosial dan ekonomi.
Dia menegaskan, pihaknya siap mewujudkan JAM sebagai teknologi komunikasi yang aman dengan menyediakan perangkat seperti hardware dan software hingga jalur broadband yang dikembangkan sendiri.
"Sudah saatnya Indonesia menjaga kedaulatanya di era teknologi canggih dengan menggunakan karya-karya terbaik para putra-putri bangsa sendiri. Indonesia jangan menjadi 'rumah kaca' yang bisa terdeteksi semua lalu lintas informasinya" tutur Budi.
Teknologi komunikasi anti sadap yang diracik PT Hariff dikerjakan dengan memaksimalkan sumber daya dalam negeri. "(Pekerja) di perusahaan kami ada 350 orang yang semuanya warga Indonesia," kata Budi.
PT Hariff berkomitmen memproduksi alat antisadap tersebut untuk keperluan dalam negeri, misalnya jalur komunikasi operasi TNI, komunikasi antar lembaga negara dari pusat dan daerah, serta jalur komunikasi khusus Public Protection Disaster Relief (PPDR) di tiap kabupaten. Contoh lainnya mengamankan data-data penting Pemilu agar tidak diusili pihak manapun.
"Kami ingin memperlihatkan kalau di negeri ini bisa membuat alat anti sadap. Sekarang sudah ada perangkatnya, mau dipakai atau enggak?" tegasnya.
Wartawan pun penasaran apakah produk perangkat anti sadap ini akan dijual ke luar negeri oleh PR Hariff? "Dalam negeri saja. Kami mengusung semangat nasionalisme," pungkas Budi.
Dilarang berkomentar kotor,promo link selain link blog
EmoticonEmoticon